Komisi I Apresiasi Langkah BIN Rangkul Din Minimi
Anggota Komisi I DPR RI Darizal Basir mengapresiasi kinerja Badan Intelijen Negara (BIN) yang berhasil merangkul kelompok bersenjata Din Minimi di Aceh. Aparat intelijen menurutnya memang harus memiliki kemampuan mencegah dan tanggap sesuai tiga fungsinya menyelidiki, mengamankan dan melakukan penggalangan.
"Kita apresiasi upaya Sutiyoso sebagai Kepala BIN untuk bisa mengajak Din Minimi turun gunung. Memang seharusnya begitu BIN bisa melakukan pencegahan sedini mungkin, tanggap terhadap kondisi yang ada sehingga meniadakan tindakan kekerasan yang cendrung menimbulkan kerusakan," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (30/12/15).
Bagi politisi Fraksi Partai Demokrat keberhasilan BIN patut diteruskan pada permasalahan keamanan di daerah lain seperti di Papua dan Poso. Ia menekankan operasi intelijen yang dipersiapkan dengan baik berlangsung senyap, tidak menimbulkan korban dan kerusakan, bahkan adakalanya berlansung damai.
"Kita dorong BIN mengerahkan sumber dayanya ke daerah konflik lain. Tentu dengan tetap membangun koordinasi dengan pihak terkait, selalu menyampaikan laporan kepada pemerintah selama proses berjalan. Saya yakin itu telah dilakukan," tutur wakil rakyat yang juga pernah berkarir sebagai perwira tinggi TNI ini.
Kepada media beberapa waktu lalu Sutiyoso menyebut Nurdin Ismail atau Din Minimi beserta 120 orang anggota kelompoknya menyatakan turun gunung dan menyerahkan senjata yang dikuasainya kepada aparat. Upaya penjajakan berlangsung cukup lama, bahkan mantan Pangdam Jaya ini pernah bermalam di rumah Din Minimi di Desa Ladang Baro, Aceh Timur.
Dalam aksi turun gunung kelompok Din Minimi juga menyampaikan sejumlah tuntutan diantaranya pemerintah harus menyejahterakan yatim piatu dan para inong balee (janda GAM). KPK diminta melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan APBA serta pembentukan tim independen untuk mengawal Pilkada 2017. (najwa/iky) foto: andri/parle/hr